Mesuji – Korban dugaan penelataran pasien hingga mengakibatkan anak balitanya meninggal dunia, Kembali memberikan penjelasan.
Sri Wahono, ayah kandung Alisia Candani, belita meninggal dunia yang diduga di lantarkan pengobatannya di Rumah Sakit Umu Mesuji mengatakan, saat itu anaknya rewel. Kemudian di bawa ke Puskesmas Brabasan, Mesuji.
“Di Puskesmas itu kami disarankan untuk kerumah sakit saja. Sampai di rumah sakit, kami ditanya pakai Umumu apa BPJS. Saya bilang pakai BPJS, tapi masih dalam proses,” katanya, Minggu (08/09/2024).
Mendengar orang pasien, memakai BPJS, ternyata Alisia Candani yang kondisinya sudah semakin parah, tidak langsung ditangani.
“Anak saya ga langsung di tangani dokter. Sudah satu jam kami nunggu, bahkan sangking jengkelnya, mau saya bawa pulang anak saya,” ujarnya.
Langkah Sri Wahyono yang membawa anaknya keluar Rumah Sakit Begawe Caram Mesuji, sesampai di parkiran milik rumah sakit setempat, ditahan oelah seorang Satpam.
“Karena ditahan sama Bapak Satpam itu, makanya kami ga jadi pulang. Katanya biar dapat perawatan dulu. Terus kami dipanggil sama petugasnya (Tenaga Medis,RED),” kata Sri Wahyono didampingi karwiyah, istrinya.
Karwiyah menambahkan, setelah dibawa masuk Kembali kerumah sakit, anak balitanya tersebut oleh Nakes setempat disuruh melatkan di sebuah keranjang.
“Saya masuk, katanya sudah naruk di kanranjang. Ya saya taruk di keranjang. Saat itulah anak saya baru ditangani. Jadi dari awal baru ditangani satu jam setengah,” kata Karwiyah.
Bahkan kedua orang tua korban membantah pernyataan Direktur Rumah Sakit Umu Daerah Mesuji, yang mengatakan anaknya mengalami sakit mencret, lemas, dan muntah sudah tiga hari.
“Ga sampai tiga hari, dua hari aja ga nyampai anak saya sakit itu. Sekitar jam 08.00 pagi anak saya rewel, terus kata adek saya disuruh ke Puskesmas, sekitar jam 09.30 wib, saya bawa ke Puskesmas, terus kerumah sakit. Sekitar jam 10.30 (22.30 WIB, RED) korban meninggal dunia,” kata dia, yang diamini Ngadi, adek ipar Karwiyah.
Ngadi juga mengatakan, tidak sedikitpun saran dari perawat rumah sakit tersebut.