Sering Konsumsi Pil Anjing, Seorang Ibu & Pacarnya Aniaya Balitanya Hingga Tewas

  • Bagikan
Sering Konsumsi Pil Anjing, Seorang Ibu & Pacarnya Aniaya Balitanya Hingga Tewas
Ilustrasi Balita Tewas di tangan ibunya

Jakarta – Sering konsumsi pil anjing atau Excimer, seorang ibu dan pacarnya ini tega menganiaya anak balitanya yang masih umur 2 tahun hingga tewas.

Kedua pasangan pengamen N, ibu balita dan N, pacar sang ibu, yang tinggal di kawasan Blok M, Jakarta Selatan akhirnya dicokok Polisi.

“Sejauh ini yang bersangkutan mengakui memang ada pengaruh obat. Jadi obat pil anjing itu Excimer,” kata Kanit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Citra Ayu kepada wartawan, Jumat (9/5/2025).

Citra mengungkap baik N maupun E bekerja sebagai pengamen dan penjual mawar di sekitar Blok M untuk menyambung hidup. Mereka tidak punya rumah maupun kontrakan.

“Untuk tempat tinggalnya, mereka ini pindah-pindah. Terakhir ini sampai kejadian, mereka tinggal di kolong jembatan flyover Blok M itu,” ujarnya.

Citra mengatakan ibu korban dan kekasihnya diduga menjadi penyebab kematian anaknya. Anak bungsu tersebut sering mendapat kekerasan.

Bentuk kekerasan itu mulai mencubit, memukul pakai gitar, dan menempeleng korban. Ibu korban sempat beralasan anaknya sering bertengkar dengan kakaknya.

“Waktu itu ditanyakan oleh saksi, kenapa kok anaknya bisa seperti ini? Alasannya berantem sama kakaknya, tapi ya mencurigakan,” jelasnya.

Untuk diketahui, N mwmiliki dua anak, 5 tahun dan 2 tahun. Kemudian E adalah pacar N yang juga kerap membersamai anak-anaknya.

“Bapak kandungnya anak-anak itu, sudah pisah sama Ibunya. Kemudian cowoknya ini, dia bukan suami juga karena tidak ada pernikahan, mungkin pacarnya atau bapak sambung,” kata Citra Ayu.

Polisi memastikan saat ini anak pertama N masih hidup. Mereka membawa anak pertama ke rumah aman.

“Kakaknya yang ninggal itu kita sudah minta bantuan dengan UPTP3 DKI Jakarta untuk mengamankan kakaknya ini di rumah aman. Karena memang disini sudah tidak ada kerabat lagi,” ucapnya.

Sebagai informasi, keluarga tersebut tidak memiliki rumah permanen. Mereka tinggal di underpass Blok M dan bekerja sebagai pengamen.

“Untuk lokasi tinggalnya, jadi memang yang bersangkutan ini kerjanya tidak tetap. Jadi kadang mengamen, kemudian jual mawar di pinggir jalan itu,” katanya.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan