Way Kanan – Rapat Paripurna DPRD Way Kanan, Senin (04/08/2025), jadi ajang penting Bupati Ayu Asalasiyah menegaskan arah pembangunan lima tahun ke depan lewat pengesahan RPJMD 2025–2029. Tak hanya bicara visi misi, Ayu juga menanggapi beragam isu panas yang disorot anggota dewan.
Harga singkong anjlok jadi sorotan utama. Pemkab sudah turun tangan mengawasi pabrik tapioka agar membeli sesuai standar Rp1.350/kg dengan rafaksi 30%. Perusahaan nakal yang membeli di bawah harga resmi dipastikan kena somasi. “Hak petani harus dilindungi,” tegas Ayu.
Isu infrastruktur jalan pun disinggung. Pemkab mengakui keterbatasan anggaran, tapi komitmen peningkatan tetap jalan lewat sinergi dengan provinsi dan pusat. Jalan Negeri Agung–Sopoyono ditunda ke 2026, sementara Pagar Iman–Pasar Tegal Mukti masuk rencana berikutnya.
Terkait Dana Desa, Bupati menegaskan penggunaannya harus sesuai regulasi: tak boleh untuk jalan kabupaten/provinsi, hanya untuk infrastruktur kewenangan desa. Sementara untuk BUMKam, Pemkab sedang proses legalitas di Kemenkumham agar lebih kuat secara hukum dan bisa mengembangkan unit usaha sesuai potensi lokal.
Soal angkutan barang tonase berlebih, Ayu mengingatkan agar kendaraan tak melampaui daya dukung jalan. Aturannya sudah jelas dalam UU LLAJ, dan Pemkab akan perketat pengawasan.
Untuk listrik di Tanjung Serupa yang masuk kawasan register, Pemkab sudah ajukan izin ke KLHK, tinggal tunggu persetujuan. Sementara masalah ruang kelas baru di Pisang Indah akan jadi prioritas tahun depan.
Bupati Ayu juga menyinggung persoalan batas wilayah. Antara Way Kanan dan Tulang Bawang Barat sudah clear melalui Permendagri Nomor 30 Tahun 2022.
Di ujung paripurna, Ayu menegaskan semua masukan dewan jadi pedoman penting. “Kami berharap DPRD terus dukung dan awasi, demi Way Kanan yang lebih baik lima tahun mendatang,” pungkasnya.
